Monday, June 18, 2018

18 Tips Penting Dalam Mengembangkan Usaha (Bisnis)

Selamat, usaha Anda telah lepas landas dan sekarang Anda bersiap memperluas jangkauan dan meningkatkan keuntungannya. Namun, sebelum mengambil langkah besar ini, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan. Artikel ini akan memberikan tips-tips berharga untuk memperkirakan pertumbuhan usaha yang realistis, sekaligus mengantisipasi tantangan yang dapat menghambat kemajuan usaha Anda.



1. Seni Bernegosiasi

Jika Anda membuat kesepakatan dengan investor untuk mempercepat perluasan usaha, bernegosiasilah dengan hati-hati. Hal pertama dan terpenting untuk Anda pelajari adalah “Seni Berkata Tidak”.

Walaupun mengikuti permintaan investor tampak sebagai langkah yang “tepat”, Anda harus tetap mengevaluasi ssecara saksama kesesuaian antara kebutuhan bisnis dengan tujuan pihak lain yang berkepentingan. Kemampuan mengenali tujuan investor dengan jelas akan menempatkan Anda pada posisi yang tepat untuk berkompromi sesuai kebutuhan, dan di saat yang sama, memegang teguh prinsip bisnis yang telah membawa Anda pada kesuksesan sejauh ini.

Hal yang lebih penting lagi, ingatlah untuk menunjukkan rasa hormat dan pengertian pada pihak lain selama bernegosiasi. Memikirkan keuntungan bagi semua pihak, tidak hanya bagi diri sendiri, akan membantu kedua belah pihak menjaga hubungan kerja sama yang positif dan produktif.

2. Akumulasi Pengeluaran-Pengeluaran Kecil

Biaya-biaya yang tampaknya kecil mempunyai kecenderungan terakumulasi dan membani usaha dengan tagihan besar yang harus dilunasi. Perhatikan baik-baik pengeluaran seperti ini, yang meliputi biaya-biaya kecil dalam usaha, pembelanjaan kas kecil, tunggakan tagihan, serta gaji dan klaim biaya karyawan.  

Merencanakan pengeluaran per tiga bulanan akan membantu Anda mengendalikan keuangan perusahaan dengan baik, mengantisipasi pengeluaran di masa depan yang belum timbul, dan menjamin keuangan perusahaan Anda bernilai positif.

Sewaktu pengeluaran-pengeluaran kecil ini terakumulasi dan membebani keuangan perusahaan (dan akhirnya akan demikian), sikapilah dengan rasional dan ambil pelajaran positif dari pengalaman ini. Mengingat dengan baik titik pemicu dan dampak yang diakibatkannya akan membantu Anda mencegah hal ini terulang kembali, dan juga menjaga tekanan darah CFO Anda!

3. Rencanakan Keuangan Anda

Sejalan dengan poin sebelumnya mengenai pendekatan ideal terhadap pengeluaran usaha “kecil”, buatlah catatan keuangan secara terperinci dan perhatikan semua pengeluaran dan pemasukan usaha Anda.

Memantau arah pergerakan keuangan memungkinkan Anda untuk memastikan jumlah dan jenis investasi yang Anda perlukan untuk mengembangkan usaha.

Faktanya, Martin Senn, CEO Davinci Virtual Office Solutions mengatakan bahwa “Membiayai usaha sendiri selama mungkin adalah langkah yang tepat. Investasi dari pemodal ventura atau angel investor sejak dini dapat mengalihkan fokus perhatian pengusaha, dan Anda pun akan melepaskan saham dengan nilai yang lebih rendah dibandingkan di saat usaha telah matang”.

Investasi yang masuk mungkin memusingkan bagi sebagian besar pemilik usaha yang ingin mengembangkan usahanya, namun seluruh keputusan bisnis harus dievaluasi dengan hati-hati dan didasarkan pada angka, bukan pada dorongan emosional belaka.

4. Pelajari Kewajiban Anda: Perhitungkan Pajak

Walaupun Anda mungkin telah memahami segala macam kewajiban dan panduan perhitungan pajak bagi usaha kecil, pengembangan usaha tentu akan disertai dengan serangkaian kewajiban perpajakan baru.

Luangkan waktu yang Anda perlukan untuk mempelajari peraturan pengembangan usaha, dan meminta bantuan penasihat pajak terpercaya yang familier dengan perusahaan serupa.

Pengembangan usaha ke tingkat internasional harus selalu dilakukan dengan penuh kehati-hatian karena peraturan perpajakan masing-masing negara berbeda-beda. Pelanggaran aturan ini mungkin berakibat pada berakhirnya upaya pengembangan usaha secara prematur, jadi bermitralah dengan pihak lokal yang terpercaya, atau lakukan penelitian secara mendalam terhadap peraturan pajak penghasilan serta rencanakan terlebih dahulu sebelum membuka usaha di negara asing.

5. Perekrutan dan Pelatihan Pekerja Mungkin Memakan Waktu Lebih Lama

Pengembangan usaha nyaris selalu membutuhkan penambahan jumlah pekerja. Karena anggaran Anda mungkin tidak sebesar gaji yang ditawarkan di pasar kerja, mencari pekerja yang berkualitas dengan pengalaman yang tepat serta kesediaan untuk digaji lebih rendah sepertinya nyaris tidak mungkin.

Sebagai akibatnya, sebagian besar perusahaan yang tengah mengembangkan usaha lebih memilih mempekerjakan orang-orang yang belum berpengalaman demi menambah pekerja.

Tim Soulo, Head of Marketing Ahrefs mengatakan bahwa “Waktu yang diperlukan untuk mengajari orang-orang ini segala hal yang Anda ingin mereka tangani akan cukup lama, jadi semakin cepat Anda mempekerjakan mereka, semakin cepat pula mereka akan mencapai tingkat keahlian yang Anda cari”. Seperti kata pepatah lama Tiongkok: ”Waktu terbaik untuk menanam pohon adalah 20 tahun yang lalu. Waktu terbaik yang kedua adalah sekarang.”

6. Fokus

Di awal memulai bisnis, pasti Anda akan merasakan banyak sekali masalah dan tantangan yang harus dilewati dengan baik. Salah satu masalah yang sering dihadapi di awal bisnis adalah tidak bisa melihat bisnis lain ramai, dan pindah ke bisnis lain yang sedang ramai. Misalnya, Anda sedang menjalani bisnis kuliner dan sedang sepi. Kemudian, Anda melihat teman yang menjalankan bisnis fashion dan ramai. Di kondisi ini, pasti Anda akan goyah dan berfikir untuk menjalankan bisnis baru. Hal ini adalah salah satu yang harus Anda hindari. Memulai bisnis berarti Anda harus fokus dan konsisten pada bisnis yang sedang dijalani. Dengan tidak fokus, bukan keuntungan yang akan Anda dapatkan, tapi kegagalan pada bisnis. Dan jika Anda mengalami masalah pada bisnis, jangan pernah Anda keluar dari masalah tersebut dengan berganti bisnis. Tapi, jalankan dan cari solusinya untuk keluar dari masalah tersebut.

7. Inovasi

Inovasi merupakan hal yang harus dilakukan pengusaha jika ingin bisnisnya berkembang dan bertahan di tengah persaingan bisnis. Inovasi dapat membedakan produk Anda dan pesaing, usahakan untuk menciptakan inovasi baru, bukan mengikuti inovasi yang sudah dilakukan terlebih dulu oleh pesaing. Buatlah inovasi yang memiliki nilai dan manfaat lebih, sehingga membuat pelanggan tertarik dan tidak membuat mereka bosan. Pastikan Anda memiliki jadwal rutin untuk menciptakan produk atau variasi baru. Dengan begitu, pelanggan tidak akan beralih ke pesaing Anda.

8. Networking

Memulai bisnis berarti Anda juga harus siap menjaga hubungan baik atau networking ke semua orang, mulai dari karyawan, pelanggan, supplier, ataupun pesaing. Dengan hubungan yang baik, kredibilitas bisnis di mata orang lain akan menjadi lebih baik, sehingga mereka akan lebih percaya kepada bisnis Anda. Hal ini juga dapat membantu ketika bisnis startup Anda sedang jatuh atau mengalami masalah bisnis. Dengan menjalin hubungan yang baik, Anda bisa meminta bantuan kepada rekan bisnis Anda, misalnya dengan bekerja sama atau bergabung dalam mengembangkan bisnis. 

9. Marketing

Banyak pengusaha startup yang mengeluarkan budget marketing secara berlebih tanpa adanya strategi yang matang. Hal ini justru membuat biaya iklan membengkak tanpa dibarengi peningkatan penjualan. Jika Anda ingin melakukan promosi marketing, cobalah buat startegi yang tepat. Misalnya beriklan dengan target yang tepat bukan beriklan dengan target semua orang atau target yang terlalu umum. Anda bisa mengatur target mana yang ingin Anda tuju, seperti usia, jenis kelamin, tempat tinggal, dan lain sebagainya. Pastikan semua orang yang melihat iklan Anda adalah target market yang sesuai dan tertarik pada produk Anda.

Dalam memasarkan sebuah produk tidak hanya sekedar tentang melakukan pengiklanan namun yang tak kalah penting adalah tentang cara  menunjukkan kepada pelanggan Anda siapa diri Anda, bukan hanya memberi tahu mereka.

Konten marketing  telah mengubah cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan mereka. Sejak bangkitnya media sosial, merek (brand) sekarang telah secara tidak langsung dituntut untuk harus semakin dekat dan lebih komunikatif dengan pelanggan jika produk Anda menginginkan kesetiaan dan kepercayaan dari mereka.

Hanya menyebarkan iklan melalui pesan bukan lagi satu-satunya strategi yang tersedia dan tidak disarankan jika pelanggan Anda telah berupaya memasukkan Anda ke dalam lingkaran ‘sosial’ mereka.

Pada saat ini, melibatkan cerita yang mengandung pesan intrinsic yang mudah dicerna dan informasi yang benar-benar berguna atau menarik merupakan beberapa poin penting dalam melakukan pemasaran sebuah prioduk.

Saat ini masih terdapat banyak perusahaan yang masih menyesuaikan diri dengan beberapa gagasan dan juga upaya yang diperlukan untuk membuat konten konten yang berkualitas karena mereka tidak dapat selalu menghitung ROI (Return On Investment) dalam prosesnya.

10. Manajemen Keuangan

Keberhasilan bisnis juga ditentukan dari bagaimana Anda mengelola keuangan bisnisnya. Cobalah mulai dengan memisahkan mana uang untuk bisnis dan mana untuk pribadi. Buatlah pembukuan sederhana dengan data yang sedetail mungkin. Dengan begitu, Anda dapat mengatur keuangan dengan baik sehingga biaya yang keluar lebih efisien.

11. Pengorganisasian yang baik

Pengorganisasian yang terencana dengan baik dapat menolong Anda dalam menyelesaikan berbagai tugas, sehingga Anda bisa memantau tugas atau tahapan yang sudah selesai dilakukan. Salah satu cara yang banyak dilakukan adalah dengan membuat daftar kerja atau jadwal kerja. Dengan demikian maka Anda dapat mengevaluasi dan memastikan tidak ada tugas yang terlewatkan.

12. Berpikir kreatif

Kreativitas sangat dibutuhkan dalam menjalankan usaha agar dapat memenangkan kompetisi pasar. Berpikir kreatif dengan bersedia menampung ide-ide baru, terus menambah wawasan dapat Anda gunakan untuk mengembangkan usaha Anda.

13. Mencatat berbagai hal secara menyeluruh

Sebuah bisnis hendaknya memiliki mencatat seluruh proses yang ada dalam bisnisnya. Data yang menyeluruh ini akan sangat menolong Anda untuk mengamati perkembangan bisnis, mengetahui adanya kekurangan dalam sebuah proses, atau mengambil langkah strategi baru.

14. Menganalisa kompetitor bisnis

Kompetisi atau persaingan memang tidak bisa dipisahkan dari sebuah proses usaha. Namun dengan adanya kompetisi ini, maka akan mendorong pengusaha untuk berinovasi dan membuat hal yang baru. Jangan takut untuk belajar dari kompetitor Anda. Bisa jadi kompetitor memiliki strategi atau langkah yang bisa menginspirasi Anda.

15. Konsisten

Saat Anda melakukan apa yang sudah ditetapkan dalam perusahaan secara konsisten, meskipun hal yang sederhana, maka konsistensi tersebut akan mengarahkan Anda pada kesuksesan di masa datang. Konsisten dalam berperilaku baik akan membentuk kebiasaan yang positif pula. Selain itu Anda juga dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.

16. Pahami risiko

Membuat penghitungan risiko yang tepat membuat Anda dapat meminimalkan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Dengan memahami risiko yang mungkin terjadi, maka akan membuat Anda lebih siap menghadapinya, tentunya Anda juga sudah memiliki berbagai strategi yang siap untuk diterapkan.

17. Fokus

Saat Anda membangun bisnis, tidak serta merta Anda akan mendapatkan penghasilan yang besar. Ada banyak hal yang harus Anda kerjakan agar bisnis Anda terus tumbuh. Tetap fokus pada tujuan Anda akan membuat Anda dapat mengelola usaha dengan baik.

18. Pelayanan yang baik

Ada hal penting lainnya yang penting diperhatikan adalah pelayanan kepada pelanggan. Bagian ini tidak hanya menerima keluhan pelanggan dan memberikan solusi semata, namun mereka juga harus bisa mengedukasi konsumen dengan baik. Pelayanan yang baik akan membuat konsumen Anda akan terus kembali menggunakan produk Anda.

Dirangkum dari berbagai sumber




No comments:

Post a Comment